Tanah rawa merupakan lapisan endapan tanah berbutir halus atau lumpur yang cukup tebal dan umumnya memiliki konsistensi lunak sehingga kuat gesernya sangat rendah dan pemampatannya cukup tinggi. Pada sisi lain, bangunan gudang akan menerima beban-beban berat seperti truk-truk pengangkut peti kemas. Dengan demikian, diperlukan pondasi yang dapat menyalurkan tegangan akibat beban-beban berat tersebut secara aman kepada lapisan tanah dasar di bawahnya. Di samping itu, diperlukan pula perbaikan tanah dasar rawa agar memiliki daya dukung yang cukup sebagai lapisan terakhir penerima beban. Oleh karena itu, Tugas Akhir ini diusulkan dengan judul: Penyiapan Tanah Dasar dan Penerapan Pondasi Bangunan Gudang pada Tanah Rawa. Penulisan ini bertujuan untuk menstabilisasi tanah rawa sebagai tanah dasar dan merancang serta melaksanakan pondasi bangunan gudang.
Penulisan ini dilakukan dengan mengambil contoh kasus pembangunan gudang pada tanah rawa di Jalan Lingkar Barat, Tamalanrea, Makassar. Penulisan ini diawali dengan mengumpulkan data hasil penyelidikan tanah sebagai dasar untuk menentukan metode penyiapan tanah dasar dan perancangan serta pelaksanaan pondasi bangunan gudang. Pemadatan tanah dipilih sebagai metode stabilisasi tanah dasar karena lapisan rawanya relatif tipis atau kedalaman tanah keras (cadas) relatif dangkal dan metode ini umum digunakan. Lapisan tanah dasar ini disiapkan dengan menggunakan sirtu dan tanah merah yang diharapkan memiliki daya dukung yang cukup (CBR minimal 10%) baik terhadap bangunan gudang maupun terhadap perkerasan kaku yang dipilih sebagai area parkir dan lantai gudang. Berdasarkan asumsi daya dukung lapisan tanah dasar tersebut diperoleh rancangan pondasi telapak setempat berukuran 1 m x 1 m. Pondasi telapak ini dilaksanakan mengikuti metode penggalian tanah dasar dan penulangan serta pengecoran beton sesuai standar.