Di salah satu daerah Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, selama ini sekam padi hanya menjadi limbah yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, secara optimal dan sering digunakan sebagai bahan pembakaran bata merah atau dibuang begitu saja. Sekam padi menyerupai agregat halus dan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti pasir pada batako. Penelitian ini bertujuan mengetahui kuat tekan dan penyerapan air batako dengan limbah sekam padi sebagai pengganti pasir.
Variasi komposisi campuran antara portland cemen dan sekam padi yang digunakan dalam penelitian ini yakni; 1PC:1SP, 1PC:2SP, dan 1PC:3SP. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kuat tekan dan penyerapan air pada batako. Pengujian batako dilakukan pada umur 28 hari setelah pencetakan batako.
Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan batako mengalami penurunan secara signifikan yang mana semakin banyak penggunaan limbah sekam padi pada batako semakin rendah nilai kuat tekan batako. Dari hasil pengujian kuat tekan pada umur 28 hari, batako dengan perbandingan 1PC:1SP memiliki kuat tekan 22,21 kg/cm2, untuk perbandingan 1PC:2SP dengan nilai kuat tekan 5,89 kg/cm2, dan perbandingan 1PC:3SP dengan nilai kuat tekan 3,83 kg/cm2. Dari hasil pengujian penyerapan air, sampel batako pada variasi perbandingan 1PC:1SP, memiliki persentase yaitu 7,04%, perbandingan 1PC:2SP, dengan nilai penyerapan air 18,63%, dan perbandingan 1Pc:3SP, dengan nilai penyerapan air 25,11%.