Industri semen merupakan salah satu industri strategis di Indonesia. Meningkatnya konsumen semen tentu membutuhkan penanganan mutu. Peningkatan kualitas produk yang dibarengi dengan penambahan bahan korektif, dapat dilakukan dengan berbagai metode. Salah satunya adalah dalam hal penggunaan pasir besi terhadap mutu raw meal. Pabrik semen menggunakan pasir besi ini sebagai bahan korektif karena kandungannya memiliki daya kuat tekan dan kuat tarik yang lebih baik dibandingkan yang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan pasir besi terhadap mutu raw meal yang meliputi standar nilai LSF, SM, dan AM yang didapatkan dari oksida yang terdapat dalam raw meal.
Metode yang digunakan adalah melakukan riset skala laboratorium pada penambahan pasir besi terhadap raw meal dengan interval penambahan 0,5% dan melakukan proses analisa pada XRF untuk mengetahui kadar oksida yang terkandung. Dari oksida tersebut dapat ditentukan nilai mutu LSF, SM, dan AM yang terkandung pada raw meal serta melihat pengaruh dari pasir besi terhadap raw meal. Seperti yang kita ketahui, dalam proses pembuatan semen apabila pada pencampuran kedua bahan baku utama nilai standard mutu LSF, SM, dan AM belum memenuhi persyaratan standar mutu, maka digunakan bahan korektif yakni pasir besi untuk mencapai standar mutu dan serta mempengaruhi sifat produk semen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mutu LSF setelah dilakukan penambahan pasir besi mengalami penurunan standar mutu ini dikarenakan kandungan Fe2O3 pada pasir besi yang justru menjadi pembilangnya dan sebaiknya disertai dengan penambahan CaO. Jumlah pasir besi yang bisa digunakan untuk meningkatkan nilai mutu SM dan AM sebanyak 1% dengan konsekuensi kualitas LSF tidak sesuai standar mutu.