Fifth Generation (5G) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut generasi kelima sebagai fase berikutnya dari standar telekomunikasi seluler melebihi standar 4G. 5G berdasarkan penetapan di Negara Eropa mematok frekuensi pada 3400-3800 MHz. Dalam pebuatan antena 5G menggunakan bahan FR4 (Epoxy) yang menghasilkan prototipe antena 5G dan dapat bekerja pada band frekuensi 3600 MHz. Antena 5G yang terbuat dari bahan Epoxy akan dibuat 4 elemen dengan metode Susuna Pascal agar bandwidth semakin lebar.
Dengan adanya acuan dari Negara Eropa yang menetapkan uji frekuensi antenna 5G pada band frekuensi 3400-3800 MHz, dibuatlah antena 5G untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk luar negeri dan diharapkan hasil dari pembuatan antenna dapat dijadikan acuan untuk penetapan band frekuensi untuk antenna 5G di Indonesia. Dalam pembuatan antena ini menggunakan metode penyesuai impedansi transformator λg/4 dan jarak antar elemen λ0/2 dengan frekuensi kerja 3600 MHz.
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa antena yang kami buat dapat bekerja pada 3600 MHz dan bahkan mampu bekerja pada frekuensi 3400-3800 MHz. Pada frekuensi 3600 MHz nilai VSWR sebesar 1,454, Return Loss 12,80 dB, Impedansi 34,15+j7,6 Ω dan Bandwidth sebesar 222 MHz. Untuk mendapatkan nilai-nilai tersebut dapat diukur dengan menggunakan Vector Network Analyzer (VNA). Untuk nilai gaindan pola radiasi menggunkan spectrum analyzer dengan memperoleh nilai Gain Array 3,3 dB dengan Gain total 11,6 dB. Pada pengukuran pola radiasi antena memperoleh hasil yang kurang maksimal ini dikarenkan dalam pengukuran dilakukan didalam ruangan.