Bank sampah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah (Bank Sampah Unit/BSU) dan selanjutnya di distribusikan ke Bank Sampah Pusat (BSP). Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas BSU. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank (nasabah BSU).
Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah untuk melaksanakan sosialisasi kegiatan Bank Sampah keseluruh warga sekitar ORW 5 Lanraki Kelurahan Paccerakkang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Hasil yang diperoleh bahwa 80% dari total warga tersebut baru kini telah tersentuh program Bank Sampah ini sehingga terdapat peningkatan 40% dari data awal yang diperoleh. Kegiatan IbM ini juga untuk mensosialisasikan pemanfaatan sampah elektronik (e-waste) yang dapat didaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. BSU Al-Fitrah merupakan pilot plan "e-waste care centre" PNUP yaitu mitra binaan pertama sebagai "e-waste community". Pembangunan Bank Sampah ini harus menjadi momentum awal membina kesadaran kolektif masyarakat untuk memulai memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan sampah, karena sampah mempunyai nilai jual yang cukup baik, sehingga pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi budaya baru Indonesia. Kegiatan IbM ini juga untuk membantu program pemerintah Kota Makassar dalam ekspansi Bank Sampah mewujudkan target 300 BSU ditahun 2016 ini (terbentuk baru 220 BSU) serta pengembangan kegiatan BSU menjadi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).