Energi surya merupakan energi yang tidak polutif, bersifat kontinyu dan
tidak dapat habis. Salah satu bentuk pemanfaatan energi surya yaitu sebagai
Pemanas Air Surya. Pada saat ini telah digunakan berbagai jenis pemanas air
surya. Salah satu jenis yang paling banyak digunakan adalah pemanas air surya
tipe kolektor plat datar.
Kolektor surya akan menyerap energi radiasi matahari dan
mengkonversikannya menjadi panas yang berguna untuk memanaskan air di
dalam pipa-pipa absorber, sehingga suhu air akan meningkat. Namun pada
kolektor desain yang lama (yang ada di pasaran) terdapat energi yang terbuang
atau hilang akibat adanya proses radiasi, konveksi, dan konduksi. Akan tetapi
energi terbuang tersebut belum dimanfaatkan. Oleh karena itu, untuk mengurangi
kehilangan energi, diperlukan inovasi atau desain baru kolektor. Desain baru yang
akan diterapkan ialah kolektor yang menggunakan pipa absorber yang sela�selanya diisi dengan bahan penyimpan kalor. Bahan penyimpan kalor ini
berfungsi untuk menyerap dan menyimpan kalor yang terbuang akibat konduksi.
Kalor tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk pemanas awal air. Energi yang
terbuang atau hilang pada kolektor dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi
pemanas air surya. Perbedaan antara kolektor desain lama dan desain baru (yang
dirancang/diteliti) ialah pada desain lama hanya menggunakan satu rangkaian
2
pipa absorber, sedangkan pada desain baru menggunakan dua rangkaian pipa
absorber yang disusun dari bawah ke atas. Rangkaian pipa absorber bagian bawah
inilah berfungsi sebagai pemanas awal air. Penelitian ini sangat penting untuk
dilakukan karena teknologi yang akan diterapkan merupakan teknologi tepat guna
dan inovatif. Hal ini mendukung program pemerintah dibidang penghematan
energi dan penerapan teknologi ramah lingkungan.