Ampas tebu merupakan hasil samping dari proses ekstraksi (pemerahan) tebu di proses penggilingan. Ampas tebu berupa serpihan lembut serabut yang sudah hancur dan merupakan limbah padat paling besar dihasilkan dari proses pembuatan gula pasir, ampas tebu memiliki kandungan N 0,36%, P 0,33%, dan K 0,15%. Yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair. Tujuan penelitian ini adalah Menentukan perbandingan limbah ampas tebu dan enceng gondok, dengan penambahan EM-4 dan waktu fermentasi 10 hari sehingga diperoleh kadar pH Nitrogen (N), dan Fosfor (P) sesuai standar, dan menentukan jumlah penambahan Effective Microorganisms-4 (EM-4) dengan mengambil nilai optimum tujuan pertama sehingga diperoleh kadar pH Nitrogen (N), dan Fosfor (P) sesuai standar.
Penelitian ini menggunakan metode fermentasi secara anaerob selama 10 hari menggunakan bahan baku ampas tebu dan enceng gondok dengan jumlah perbandingan ampas tebu dan enceng gondok dengan penambahan EM-4, pada percobaan pertama nilai yang optimal di jadikan acuan untuk percobaan kedua jumlah ampas tebu dan enceng gondok tetap dengan variasi penambahan EM-4. Hasil penelitian didapatkan nilai optimal pada percobaan kedua 30g empas tebu dan 30g enceng gondok dengan penambahan EM-4 50 ml dengan nilai N 0,037%, P 1,3% dan pH.