Kulit singkong merupakan limbah hasil pertanian yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Banyak limbah kulit singkong dibuang begitu saja menjadi sampah yang dapat mencemari lingkungan. Untuk memanfaatkannya, dilakukan adsorpsi menggunakan kulit singkong untuk mengurangi kadar methyl violet yang terkandung di dalam limbah zat warna. Dalam penelitian ini, karbon yang digunakan terbuat dari kulit singkong yang diaktivasi dengan menggunakan basa (NaOH) dengan variasi konsentrasi. Adsorpsi dilakukan dengan mengontakkan arang dan sampel (limbah simulasi) secara batch mengguakan bantuan shaker pada kecepatan pengadukan sebesar 200rpm dengan variasi konsentrasi aktivator sebesar 0,25; 0,5; 1 dan 2 N, variasi massa adsorben sebesar 2, 3, 4 dan 5 gram dan waktu kontak adsorpsi selama 20, 40, 60 dan 80 menit. Penentuan kapasitas adsor psi menggunakan pola isotherm Langmuir dan Freundlich dengan variasi konsentrasi methyl violet sebesar 400, 450, 500, 550 dan 600 ppm. Banyaknya methyl violet yang dijerap diukur menggunakan alat spektrofotometer uv-vis. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi aktivator (NaOH) terbaik pada perlakuan yaitu 1 N dengan daya jerap sebesar 49,5360 mg/g. Massa optimum untuk absorben adalah 0,5 gram dengan daya jerap sebesar 49,4928 mg/g. Waktu kontak selama 60 menit dengan daya jerap sebesar 49,5072 mg/g. Adsorpsi methyl violet pada penelitian ini mengikuti pola isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi maksimum dari adsorben sebesar 77,5194 mg/g dan konstanta adsorpsi sebesar 0,4057 L/mg.