Bahan baku pada perusahaan manufaktur menjadi hal yang utama untuk dipersiapkan. Hal tersebutlah yang menjadikan perlunya persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku setiap perusahaan tentunya berbeda-beda, tergantung dari jenis usaha yang dimiliki. Kesalahan dalam penetapan jumlah persediaan bahan baku dapat membuat kerugian terhadap perusahaan. Maka dari itu setiap bahan baku yang ada perlu dikendalikan jumlahnya agar tidak terjadi penumpukan bahan baku dan juga kekurangan bahan baku pada saaat proses produksi berlangsung. Disisi lain pengendalian bahan baku dapat dihemat penggunaanya sehingga menambah keuntungan perusahaan.
Adapun permasalahan yang penulis bahas adalah untuk mengetahui bagaimana metode yang diterapkan oleh PT Aluminium Indojaya Perkasa dalam mengendalikan persediaan bahan bakunya dan bagaimana pengendalian persediaan bahan baku bila menggunakan metode EOQ.
Kegiatan ini dilakukan pada PT Aluminium Indojaya Perkasa bagian logistik dan gudang, yang dilaksanakan mulai bulan Februari 2020 sampai dengan bulan Maret 2020. Bahan baku yang diteliti ialah ingot yang merupakan batangan logam. Data diperoleh secara langsung dari lokasi kegiatan dengan pendekatan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis data kuantitatif dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa PT Aluminium Indojaya Perkasa menggunakan metode pengadaan langsung dalam mengendalikan persediaan bahan bakunya. Jika dibandingkan metode yang diterapkan perusahaan dengan perhitungan menggunakan metode EOQ, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan metode EOQ perusahaan dapat meminimalkan pengeluaran biaya terhadap persediaan bahan baku ingotnya sehingga menjadi lebih efisien. Biaya yang dapat ditekan penggunaanya tentu dapat menguntungkan perusahaan.