PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Mattoanging memiliki 27 penyulang, salah satu diantaranya adalah Penyulang Atmajaya. Berdasarkan Rekap Laporan Frekuensi Gangguan Tegangan Menengah (FGTM) 2020 penyulang Asabri mengalami gangguan terbanyak yaitu 19 kali gangguan , menyumbangkan angka yang cukup besar pada rekap data gangguan. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk menentukan akar penyebab gangguan dan menentukan upaya yang dapat dilakukan dalam menurunkan jumlah gangguan pada Penyulang Atmajaya.
Metode penelitian yang digunakan yaitu dimulai dengan mengumpulkan data di ULP dan melakukan wawancara kepada pegawai. Selanjutnya mengidentifikasi masalah, menstruktur masalah, lalu memprioritaskan masalah dan yang terakhir menentukan upaya yang dapat dilakukan dari solusi yang telah di prioritaskan. Melalui metode Root Cause Problem Solving (RCPS), akar penyebab gangguan pada Penyulang Atmajaya telah teridentifikasi, yaitu : Indikasi penyebab gangguan tidak ditemukan, sehingga beresiko terjadi gangguan berulang dari penyebab yang sama sebelum dibenahi; Kegiatan inspeksi hanya mengambil gambar dan belum ada jadwal inspeksi yang jelas; Kurangnya kepedulian dan rasa tanggung jawab mitra kerja.
Dengan ditemukannya akar masalah, akan ditentukan upaya untuk menurunkan frekuensi gangguan pada Penyulang Atmajaya. Berdasarkan data gangguan selama 2 tahun, ditemukan bahwa keandalan pelayanan energi listrik di Penyulang Atmajaya mengalami peningkatan namun masih jauh di bawah target kerja tahunan unit. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih efektif guna menurunkan frekuensi gangguan penyulang.
Kata Kunci : Penurunan Gangguan, Metode Root Cause Problem Solving (RCPS)