Kualitas komposisi kimia pada semen sangat bergantung pada kualitas klinker hasil proses pembakaran di kiln. Bahan bakar utama yang digunakan adalah batubara. Batubara ini tidak hanya digunakan sebagai bahan bakar, akan tetapi dapat memengaruhi komposisi klinker. Hal tersebut berkaitan dengan kandungan oksida-oksida yang terdapat di dalam abu batubara. Penentuan kualitas ini dilakukan dengan perhitungan sesuai dengan modulus-modulus yang akan dijadikan sebagai target perhitungan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan abu batubara terhadap mutu klinker meliputi nilai LSF, SM dan AM serta untuk mengetahui pengaruh oksida abu batubara terhadap komposisi material klinker.
Metode yang digunakan adalah pengumpulan data-data operasional pabrik dan data-data yang diperlukan pada objek yang ditelit, yaitu pemakaian abu batubara dan oksida-oksida yang terdapat di dalam abu batubara. Untuk melakukan hal ini, dilakukan pengamatan langsung yaitu observasi pada beberapa unit kerja dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait serta pengamatan pustaka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan abu batubara terhadap mutu klinker yang meliputi nilai LSF, SM dan AM sesuai dengan target mutu klinker yang dihasilkan, yaitu pada rentang 96-100% untuk nilai LSF, 2,2-2,4% untuk nilai SM dan 1,35-1,68% untuk nilai AM serta pengaruh oksida abu batubara terhadap komposisi material klinker yaitu sebesar 1,27%. Kondisi kualitas klinker yang demikian akan meningkatkan kualitas semen Hal tersebut dikarenakan kandungan senyawa terbesar yang ada pada abu batubara adalah oksida SiO2 yaitu 50,45% pada bulan Februari dan 49,92% pada bulan Maret.