Kluwak (Pangium edule Reinw) merupakan tanaman yang bijinya digunakan sebagai bahan penyedap makanan sehingga menghasilkan limbah berupa tempurung kluwak yang pemanfaatannya belum banyak digunakan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah tempurung kluwak yang telah dikarbonkan sebagai adsorben pada penjerapan methylene blue dengan melakukan aktivasi menggunakan kalium hidroksida (KOH) untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi pada adsorben tersebut. Variabel bebas yang digunakan yaitu konsentrasi KOH 1, 3, dan 5 M serta konsentrasi larutan methylene blue 100, 110, 120, 130, 140, dan 150 ppm.
Kajian yang ditinjau yaitu bagaimana pengaruh aktivasi menggunakan KOH terhadap karakteristik dari adsorben yang meliputi persen penjerapan, kapasitas adsorpsi maksimum melalui persamaan Langmuir, dan morfologi adsorben melalui analisis Scanning Electron Microscope (SEM). Proses adsorpsi pada penelitian ini berlangsung secara batch selama 90 menit menggunakan shaker kecepatan 300 rpm dengan volume larutan methylene blue sebanyak 50 ml dan berat karbon tempurung kluwak tanpa aktivasi dan aktivasi KOH 1, 3, dan 5 M sebanyak 0,15 g.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi KOH maka semakin tinggi nilai persen penjerapan rata-rata dan kapasitas adsorpsi maksimum. Nilai persen penjerapan rata-rata dan kapasitas adsorpsi maksimum terbesar yaitu pada karbon tempurung kluwak aktivasi KOH 5 M sebesar 97,69% dan 48,082mg/g, sedangkan tanpa aktivasi sebesar 29,31% dan 14,138mg/g. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa karbon tempurung kluwak aktivasi KOH 5 M memiliki ukuran partikel dan bentuk pori yang lebih besar, serta struktur berupa lempengan dibandingkan tanpa aktivasi.