Minyak bekatul padi merupakan minyak yang diekstraksi dari bekatul padi yang dapat digunakan sebagai minyak makan
berkualitas tinggi, bahan baku pada produk kosmetik dan farmasi. Stabilisasi bekatul padi merupakan proses untuk
menonaktifkan lipase penyebab ketengikan. Fermentasi bekatul padi sebelum proses ekstraksi dengan pelarut n-heksana
diduga dapat meningkatkan rendemen minyak. Penelitian ini mengkaji efek proses stabilisasi dan efek poses fermentasi
bekatul padi menggunakan Saccharomyces cerevisiae sebelum proses ekstraksi pelarut terhadap rendemen minyak. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa proses stabilisasi bekatul padi menggunakan autoklaf yang terbaik adalah pada suhu 110oC
selama 15 menit. Selanjutnya, 2% Saccharomyces cerevisiae merupakan perlakuan terbaik untuk memperoleh rendemen
minyak yang tertinggi, pada konsentrasi tersebut diperoleh rendemen minyak sebesar 10,03%. Beberapa asam lemak yang
terkandung pada minyak bekatul padi antara lain adalah asam laurat, asam palmitat, asam miristat, asam linoleat, danasam
stearat. Sifat fisikokimia minyak bekatul padi yang diperoleh antara lain adalah asam lemak bebas 15,3306%, bilanganperoksida 33,5839 mgrek/kg, bilangan iod 3,3852 mg/g, angka penyabunan 159,6292 mg/g, kadar air 0,335%, titikasap170 , indeks bias 1,4560, dan warna kuning kemerahan.