Daun sirih hijau (Piper betle L.) merupakan tumbuhan yang banyak digunakan sebagai tanaman obat karena memiliki kandungan fenol dan derivatnya seperti eugenol dan kavikol yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri, misalnya bakteri Staphylococus aureus yaitu bakteri yang dapat menyebabkan penyakit kulit. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar eugenol menggunakan alat GC yang sebelumnya telah diketahui komponen utama ekstrak dari daun sirih hijau menggunakan alat GCMS dan menganalisis daya hambat ekstrak klororform daun sirih hijau terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus mengunakan metode difusi disk. Pada penelitian ini, ekstraksi daun sirih hijau menggunakan bantuan gelombang ultrasonik (sonikator) dengan variasi waktu kontak dimulai dari 10, 20, dan 30 menit. Hasil pengujian kadar air ekstrak klororform secara berturut-turut sebesar 8,8%, 9,25, dan 8,5%.Pada pengujian GCMS diperoleh 50 senyawa dimana senyawa eugenol didapatkan pada line 6. Selanjutnya dilakukan pengujian GC sehingga diperoleh kadar eugenol secara berturut-turut sebesar 0,303%, 0,369%, dan 0,419%. Hasil uji aktivitas antibakteri dari ekstrak kloroform daun sirih hijau pada waktu 30 menit diperoleh zona hambat sebesar 11,125 mm dan 11,187 mm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak kloroform daun sirih hijau memiliki zona hambat terhadap bakteri Staphylococus aureus.