Penggunaan motor listrik di pusat pembangkit tidak terlepas dari permasalahan
yang muncul sehingga dapat menyebabkan kerugian. Ketika motor listrik dideteksi
mengalami kerusakan akibat vibrasi, maka hal ini akan menimbulkan kerugian
akibat meningkatnya pemakaian daya yang di butuhkan dan juga terhentinya proses
produksi. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan mengidentifikasi
penyebab terjadinya kenaikan daya pemakaian yang di akibatkan vibrasi, dan
penyebab terjadinya vibrasi pada motor untuk deteksi dini kerusakan pada motor
agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah. Kegiatan dilakukan di PLTU Barru
2 X 50 MW pada motor High Pressure Oil Pump. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini dengan metode condition monitoring, metode analisa kenaikan
arus yang diakibatkan tingginya nilai vibrasi yang diperoleh sehingga menimbulkan
pemakaian daya yang cukup besar, dan metode spectrum analisys, yaitu dengan
melakukan analisa pada spektrum untuk mengetahui kerusakan atau kondisi tidak
normal pada motor seperti unbalance, looseness, misalignment, dan kerusakan pada
bearing. Data yang telah diambil, kemudian diakumulasikan dan dianalisa berapa
besar daya pemakaian pada motor High Pressure Oil pump yang diakibatkan nilai
vibrasi yang tinggi. Dari hasil spectrum analisys didapatkan bahwa penyebab
vibrasi pada motor High Pressure Oil Pump yaitu Structural Looseness. Menurut
standard ISO 18016-3 tentang batas nilai vibrasi yang diijinkan, untuk nilai vibrasi
motor High Pressure Oil Pump sisi NDE vertikal 1,38 mm/s, horizontal 16,97
mm/s, axial 5,13 mm/s, dan sisi DE vertikal 6,20 mm/s, horizontal 14,79 mm/s,
axial 6,28 mm/s disimpulkan bahwa motor High Pressure Oil Pump tersebut Tidak
Layak Dioperasikan.
Kata Kunci : Vibrasi, Kenaikan Arus Kerja, Kenaikan Pemakaian Daya, Motor
High Pressure Oil Pump