Energi listrik sebagai salah satu infrastruktur yang menyangkut hajat hidup
orang banyak maka penyaluran energi listrik harus dapat terjamin ketersediannya.
Menjaga ketersediaan listrik ini dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu,
dengan memelihara peralatan-peralatan penyalur energi listrik tersebut. Dalam
memelihara peralatan-peralatan penyaluran energi listrik dikenal pengujian tahanan
isolasi dengan metode pengukuran secara periodik menggunakan alat uji insulation
tester yang bertujuan untuk mengetahui aman atau tidaknya suatu peralatan untuk
diberi tegangan serta mengetahui status isolasi peralatan dan keamanan pada setiap
peralatan.
Kegiatan ini difokuskan pada Lightning Arresster setiap fasa pada Terminal
Transformator #1 di Gardu Induk Tanjung Bunga. Metode dalam kegiatan ini
berupa studi literatur, observasi, dan wawancara di PT. PLN (Persero) Unit
Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Panakkukang. Data yang di ambil
berupa hasil tahanan isolasi Lightning Arresster setiap fasa pada Terminal
Transformator #1 di Gardu Induk Tanjung Bunga tahun 2019-2021 serta beberapa
data pendukung lainnya. Adapun teknik analisa data yang digunakan berupa
melakukan pengujian dan membandingkan data hasil perhitungan dari tahun 2019
dan tahun 2021. Setelah ini melakukan penarikan kesimpulan mengenai tahanan
isolasi Lightning Arresster setiap fasa pada Terminal Transformator #1 di Gardu
Induk Tanjung Bunga.
Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa pengukuran nilai tahanan isolasi
Lightning Arresster setiap fasa pada Terminal Transformator #1 di Gardu Induk
Tanjung Bunga mengalami penurunan. Sesuai dengan tinjauan Pustaka, ini
disebabkan oleh waktu kerja peralatan yang semakin tua. Namun nilai yang
didapatkan masih memenuhi standar yang ditentukan yaitu “1 KV = 1 MΩ”,
sehingga dapat disimpulkan untuk tahanan isolasi Lightning Arresster pada
Terminal Transformator #1 di Gardu Induk Tanjung Bunga tersebut masih layak
operasi dan sesuai standar.
Kata kunci : Lightning Arresster, Tahanan Isolas