Gerabah atau tembikar merupakan suatu alat atau perkakas yang terbuat dari
tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk dijadikan alat-alat yang berguna
membantu dalam kehidupan sehari-hari manusia. Adapun macam-macam gerabah
antara lain ; Piring, Guci, Tempayan, Kendi, Celengan, Pot dan lain-lain. Adapun
fungsi lain dari gerabah yaitu sebagai hiasan dan keperluan religius seperti upacara
penguburan . Gerabah diperkirakan sudah ada sejak masa pra sejarah setelah
manusia hidup. Perkembangan gerabah di Indonesia dapat ditemukan dari
peninggalan-peninggalan yang dapat ditemui di Kadenglebu (Banyuwangi),
Kalapadua (Bogor), Serpong (Tangerang), Kalumpang dan Minanga Seppaka
(Sulawesi). Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik pembuatan
gerabah dari masa ke masa masih sederhana dengan proses pengerjaan
menggunakan tangan.
Untuk membuat gerabah dengan teknik putar (throwing), memerlukan alat
bantu berupa subang penarik atau alat putar elektrik. Cara melakukan teknik ini
adalah dengan mengambil segumpal tanah liat plastis dan lumat. kemudian, ditaruh
diatas meja putar tepat ditengah-tengahnya. Lalu, teka tanah liat dengan kedua
tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Teknik putar dilakukan untuk membuat gerabah berbentuk silindris.
Untuk membuat/membentuk gerabah keramik dengan sistem semi otomatis
dibutuhkan dua buah komponen tambahan, yaitu komponen pembentuk luar yang
bertujuan untuk membentuk bagian sisi luar gerabah dengan pola/bentuk yang
sesuai dengan keinginan. Komponen yang kedua adalah pembentuk bagian dalam
gerabah, yang bertujuan untuk melubangi dan membentuk bagian dalam gerabah
yang sesuai dengan pola yang diinginkan.