Menghitung efisiensi panas dalam proses pengeringan batubara dilakukan dengan alat vertikal coal mill, dimana didalamnya terdiri dari beberapa proses pengolahan yakni grinding, drying,separation dan transport. Batubara yang diproses dalam alat vertikal coal mill diharapkan mengandung kadar air yang sedikit tetapi kenyataan dilapangan kadar air produk untuk coal mill baru (atox) sebesar 15,05% dan coal mill lama ( loesche ) 21,59%, oleh sebab itu perlu diadakan evaluasi kebutuhan panas pada alat vertikal coal mill.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi panas pada alat vertikal coal mill baik coal mill baru dan coal mill lama dengan konsep neraca massa dan neraca panas.

Metode yang digunakan adalah pengumpulan data-data operasional pabrik dan data-data lain yang dibutuhkan pada objek yang diteliti yakni alat vertikal coal mill baik coal mill baru dan coal mill lama. Untuk melakukan hal tersebut, dilakukan pengamatan langsung yaitu dengan observasi pada beberapa unit kerja, wawancara dengan pihak-pihak yang terkait serta pengamatan pustaka. Data-data yang telah dikumpulkan diolah berdasarkan persamaan-persamaan yang sesuai dengan pengamatan pustaka.

Hasil penelitian didapatkan bahwa efisiensi panas dari alat vertical coal mill baru pada selasa tanggal 06 oktober 2015 sebesar 86,16 % dengan panas yang digunakan sebesar 340.482.097,90 kkal/hari, sedangkan efisiensi panas dari alat vertical coal mill lama pada sabtu 13 juni 2015 sebesar 61,56 %, dengan panas yang digunakan sebesar 219.215.485,33 kkal/hari. dapat disimpulkan bahwa efisiensi pemakaian panasnya kurang efisien dan analisa penurunan kadar airnya belum sesuai.