Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk memenuhi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga dapat berproduksi dengan baik. Pupuk terdiri dari pupuk organik seperti pupuk kompos dan anorganik. Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat variasi EM4 yang tepat pada komposisi bahan baku untuk menghasilkan pupuk kompos yang sesuai dengan standar SNI yang dapat diaplikasikan pada tanaman palawija dan membuat variasi perbandingan tanaman hijau yang tepat untuk menghasilkan pupuk kompos serta menentukan perbandingan mutu pupuk kompos yang diperoleh dari metode aerob dan anerob pada proses pembuatan pupuk organik.
Pembuatan pupuk kompos dilakukan dengan dua metode yaitu metode aerob dengan menggunakan karung goni sebagai wadah pengomposan dan metode anaerob dengan lubang yang dilapisi plastik sebagai wadah pengomposan dengan variasi volume EM4 100, 200 dan 300 ml serta perbandingan tanaman hijau 1:9 (0,1 kg daun bambu dan 0,9 kg rumput alang-alang), 3:7, 4:6. Waktu degradasi kompos dengan metode aerob lebih cepat yaitu selama 17 hari dibandingkan dengan metode anaerob selama 23 hari. Adapun parameter yang dianalisa yaitu kadar nitrogen, phosfor, kalium, C–Organik, kadar air dan pH.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pupuk kompos yang terbaik terdapat pada penggunaan EM4 dengan volume 100 ml pada perbandingan tanaman hijau 1:9 yakni dengan kadar N sebesar 8,45%, P2O5 sebesar 3,635%, K2O sebesar 5,66% dan C–Organik sebesar 23,48%.