Kiln merupakan salah satu unit produksi pada industri semen yang berfungsi sebagai alat pembakar produk rawmeal menjadi clinker. Penambahan jumlah produksi klinker untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, tidak dapat diimbangi dengan kemampuan sistem pendukung kiln sehingga dilakukan upgrading yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja sistem tersebut. Meningkatnya jumlah produksi akan mempengaruhi jumlah panas yang dibutuhkan sistem pembakaran sehingga perlu dilakukan perhitungan kapasitas produksi dan efisiensi panas pada kiln melalui penyusunan neraca massa dan neraca panas dengan menggunakan data pendukung yang diperoleh dari unit quality control (QC) dan central control room (CCR) PT Semen Tonasa Unit IV.
Berdasarkan hasil pengolahan data selama 10 hari maka dapat diketahui nilai efisiensi panas rata-rata sistem kiln setelah upgrading yaitu di preheater sebesar 97,42% dan di kiln sebesar 69,08%. Nilai efisiensi panas tertinggi di preheater yaitu sebesar 98,96% dan di kiln sebesar 73,94%, sedangkan nilai efisiensi panas terendah di preheater yaitu sebesar 94,02% dan di kiln sebesar 65,94%. Adapun jumlah rata-rata produksi klinker pada bulan Februari 2016 yaitu sebesar 8.745,12 ton/hari, dimana jumlah produksi klinker tersebut naik sebesar 862,03 ton/hari dari bulan Mei 2015 sebelum dilakukannya upgrading.