Dalam kehidupan manusia, logam khususnya baja merupakan materi yang sangat menunjang aktivitas masyarakat, meliputi sarana transportasi, konstruksi , peralatan rumah tangga dan lain-lain. Logam memiliki kekurangan karena dapat mengalami korosi. Korosi menurunkan kualitas logam terutama pada besi dan paduannya. Korosi dapat dihambat lajunya dengan beberapa cara seperti, proteksi katodik, teknologi pelapisan, dan inhibitor. Inhibitor terbagi menjadi inhibitor organik dan anorganik. Inhibitor organik dapat bersumber dari senyawa-senyawa organik yang yang mengandung N, O, P, dan S. Lignin adalah senyawa organik yang memiliki unsur O yang terikat pada senyawa fenolik, eter, ester dan keton. Lignin banyak ditemukan pada kulit buah-buahan, salah satunya pada kulit buah markisa. Lignin pada kulit markisa diekstraksi untuk digunakan sebagai inhibitor korosi. Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi lignin yang memiliki efesiensi inhibitor paling tinggi dengan variasi konsentrasi 100, 200, dan 300 ppm waktu perendaman selama 3 hari. Selain itu, dilakukan pula penentuan energi aktivasi dari reaksi inhibitor lignin dengan variasi suhu perendaman 30, 40, 50, 60, dan 70 0C. Hasil penilitian menunjukkan inhibitor lignin dapat menekan laju korosi dengan efisiensi masing-masing konsentrasi 100 ppm adalah 0,92 % , 200 ppm adalah 85 % , dan 300 ppm adalah 0,61 %. Konsentrasi inhibitor lignin yang memiliki efesiensi terbesar dalam menghambat laju korosi pada baja lunak adalah 200 ppm dengan efisiensi 85%. Besar energi aktivasi dari reaksi inbitor lignin adalah 58,03 kj/mol.