Rumput laut merupakan salah satu sumber daya perairan yang sejak lama telah dimanfaatkan sebagai komoditi ekspor hingga saat ini. Salah satu hasil ekstrak rumput laut yang cukup penting adalah karaginan. Karaginan merupakan getah rumput laut yang diekstraksi dengan air atau larutan alkali. Proses utama pembuatan karaginan dari rumput laut terdiri atas tiga tahap yaitu ekstraksi, penyaringan dan pengendapan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbandingan dan jenis bahan pengendap karaginan terhadap yield dan mutu karaginan yang dihasilkan.
Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap pemasakan, tahap ekstraksi dan tahap pengendapan. Tahap pemasakan rumput laut dimasak selama satu jam pada suhu 90OC, kemudian dihancurkan hingga menjadi bubur rumput laut. Tahap ekstraksi karaginan dari rumput laut dilakukan menggunakan pelarut alkali pada pH 8,5-9 dengan perbandingan rumput laut dan air 1:40. Setelah proses ekstraksi, kemudian disaring dan diperoleh ekstrak karaginan. Karaginan dipisahkan dengan pengendapan dengan larutan pengendap. Tahap pengendapan dilakukan dengan memvariasikan bahan pengendap yaitu isopropil alkohol, etanol, metanol dan tanpa pengendapan (spray dryer) serta memvariasikan perbandingan bahan pengendap dengan filtrat yaitu 2:1, 1,75:1, 1,50:1, 1,25:1, dan 1:1. Karaginan yang diperoleh dikeringkan dalam oven pada suhu 60 OC sampai kering. Produk yang diperoleh dihitung persen yieldnya serta analisis kadar air, kadar abu, kadar abu tak larut asam, viskositas, titik gel, titik leleh, dan kekuatan gel.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh karaginan dengan yield terbesar yaitu 18.80 % pada perbandingan 2:1 dengan jenis bahan pengendap isopropil alkohol dimana produk karginan memiliki kadar air 8,18%, kadar abu 13,02%, kadar abu tak larut asam 0,01%, titik gel 12 OC, titk leleh 52 OC viskositas 30,5 cP dan kekuatan gel 1670 gF/cm2.