Kualitas air sebagai air baku dan air bersih dalam proses pengolahan air minum sangat penting dipantau untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang layak dikonsumsi dan menghindari terjadinya gangguan kesehatan.Pemantauan kualitas air dilakukan pada berbagai titik, yaitu air baku (ABK), air sedimen (ASD), dan air bersih (AB).Pemantauan kualitas air dan sistem pengolahannya dilakukan pada tanggal 1 Juni s/d 3 Juli 2015. Parameter yang dianalisis pada pemantauan kualitas air yaitu pH (elektrometri), kekeruhan (turbidimetri), sisa klor (titrimetri), kadar Fe dan Cl- (spektrofotometri), sedangkan penentuan dosis optimum koagulan pada pengolahan ABK dengan variasi konsentrasi 15, 20, 25, 30, 35, dan 40 mg/l dengan menggunakan alat Jar test.Adapun nilai pH yang diperoleh yaitu 7 (netral), kekeruhan berkisar antara 0.86 – 1.88 NTU, kadar Fe sebanyak 0.051 mg/ldan kadar Cl sebanyak 25.22 mg/l. Pemantauan sisa klor berkisar antara 0.1 – 0.3 mg/l. Pada hasil penentuan Jar test diperoleh dosis optimum koagulan sebanyak 35 mg/l dengan nilai kekeruhan sebanyak 6.48 NTU, pH 6.8, dan alkalinitas sebanyak 40 mg/l.Hasil analisis air bersih pada IPA I Ratulangitelah sesuai dengan Standar Mutu Kualitas Air Minumyang ditetapkan.