Pemupukan sangat menentukan dalam peningkatkan produktivitas tanaman. Namun, karena mahalnya harga pupuk anorganik menjadi kendala bagi para petani. Pupuk organik cair dapat menjadi salah satu alternatif yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut. karena fungsinya yang dapat memberikan tambahan bahan organik, hara, memperbaiki sifat fisik tanah, serta mengembalikan hara yang terangkut oleh hasil panen. Salah satu jenis pupuk organik cair yang digunakan yaitu berasal dari urin sapi.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan C-organik yang tertinggi dari perbandingan jerami yang difermentasi baik dengan penambahan pepaya maupun tanpa penambahan pepaya dan perbandingan komposisi pupuk cair dari urin sapi untuk memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. Untuk meningkatkan kualitas pupuk cair dari urin sapi, maka dilakukan proses fermentasi. Penambahan jerami hasil uji pendahuluan dengan komposisi 300 g jerami terfermentasi dan campuran jerami dengan pepaya terfermentasi yang selanjutnya ditambahkan ke dalam pupuk cair dari urin sapi dengan variasi penambahan 10%, 20%, 30%, 40%, dan 70%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk pupuk cair terbaik dengan parameter C-organik 3,66 %, nitrogen (N) 0,89 %, fosfor (P) 0,01 %, dan kalium (K) 0,56 % diperoleh pada waktu fermentasi selama 3 minggu dengan komposisi perbandingan pupuk cair dari urin sapi dengan jerami terfermentasi sebanyak 20 % dalam volume total 200 ml.