Isolat protein kedelai memiliki kandungan protein sekitar 90%, sehingga sangat baik dimanfatkan sebagai sumber protein dalam makanan. Sedangkan pisang kepok memiliki kandungan serat yang tinggi namun rendah protein, sehingga sangat cocok dikombinasikan dengan isolat protein kedelai untuk meningkatkan kadar protein pada tepung pisang.
Penelitian ini bertujuanmenentukan suhu pengendapan dan pH untuk mendapatkan kadar isolate protein yang tinggi,menentukan suhu pengeringan untuk mendapatkan tepung isolate protein kedelai dan pisang kapok dan untuk mendapatkan produk kombinasi isolat protein kedelai dan pisang kepok sebagai makanan alternatif bagi penderita diabetes mellitus.
Isolat protein diperoleh dengan cara mengendapkan protein kedelai menggunakan asam asetat untuk mengatur pH dan pemanasan menggunakan waterbath. pH dan suhu pengendapan yang digunakan bervariasi yaitu pH 4, 4.5, dan 5 dengan suhu pengendapan 50, 55 dan 60oC selama 1 jam. Isolat protein yang diperoleh kemudian dikeringkan dalam oven suhu 50oC selama 70 jam. Adapun tepung pisang dibuat dengan cara pisang kepok dipotong kecil persegi, kemudian direndam pada larutan NaCl 0.3% selama 15 menit lalu dibilas dengan air hangat. Pengeringan menggunakan oven pada suhu bervariasi yaitu 50, 60 dan 70oC selama 24 jam. Produk kombinasi isolat protein kedelai dan tepung pisang kepok dibuat dengan berbagai perbandingan yaitu 20:80, 40:60, 60:40 dan 80:20g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk kombinasi isolat protein kedelai dan tepung pisang kepok tidak memenuhi syarat kebutuhan bagi penderita Diabetes Mellitus berdasarkan PERKENI (2006), namun produk ini bermanfaat secara umum khususnya bagi seseorang yang membutuhkan tambahan gizi khusus.