Bawang merah (Allium cepa var ascalonicum (L) Back) merupakan salah
satu sejenis tanaman yang sering dimanfaatkan menjadi bumbu dari berbagai jenis
masakan di Indonesia. Enrekang adalah salah satu daerah di Sulawesi Selatan
yang menjadi sumber utama penghasil bawang merah.
Dengan melimpahnya hasil panen petani, menurut data statistik yang
didapatkan dari Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan, bahwa rata-rata jumlah
produksi bawang merah pada tahun 2016 sebesar 96.526 ton. Dengan melihat
jumlah diatas, maka ini menjadi kendala bagi penjual bawang merah di pasar�pasar tradisional, karena bawang merah tersebut hanya dapat bertahan kurang
lebih 6 - 10 hari. Oleh karena itu beberapa pedagang mengolahnya menjadi
bawang goreng.
Pada saat ini banyak cara yang dapat digunakan untuk penirisan minyak
bawang goreng salah satunya dengan cara tradisional yaitu menggunaka n kertas
koran sebagai media untuk mengurangi minyak yang ada dalam bawang goreng.
Cara ini hanya dapat mengurangi kadar minyak sebanyak 20 gram dari berat
bawang merah 0,5 kg yang diolah menjadi bawang goreng seberat 190 gram. Hal
ini tentu membutuhkan waktu kurang lebih 10 - 15 menit dengan beberapa kali
mengganti kertas koran untuk menyerap minyak tersebut dan juga hasil yang
didapatkan kurang berkualitas karena Jumlah kadar minyak yang keluar sebanyak
20 gram ini masih dianggap belum maksimal karena bawang goreng yang
2
dihasilkan masih mengandung minyak berlebihan, sehingga daya tahan dan
kerenyahan dari bawang goreng tersebut jadi berkurang.
Dengan perkembangan teknologi yang maju memicu masyarakat dalam
menghasilkan penemuan-penemuan baru seperti dibidang teknologi yang berguna
untuk kehidupan sehari-hari. Dalam bidang permesinan telah banyak ditemukan di
pasaran jenis-jenis mesin produksi, seperti mesin peniris minyak bawang goreng
dengan menggunakan motor listrik.