Lutfiani, Ningrum and Humaira, Humaira (2015) Produksi Bioetanol Dari Kulit Nangka (Artocarpus Heteropyllus)Dengan Metode Ko-Kultur Ragi Tape Dan Ragi Roti. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
PRODUKSI BIOETANOL DARI KULIT NANGKA ...pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Abstract
Buah nangka di Indonesia sangat digemari untuk dikonsumsi semua kalangan. Buah nangka muda diolah menjadi sayur dan buah nangka matang dikonsumsi daging buahnya saja, sehingga menghasilkan limbah kulit buah nangka. Limbah kulit buah nangka belum dimanfaatkan. Padahal didalam kulit buah nangka terdapat beberapa komponen diantaranya karbohidrat, lemak, protein, dan air, sehingga memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Penelitian ini dilakukan untuk membuat bioetanol dari kulit nangka. Proses pembuatan bioetanol dilakukan melalui dua tahap yakni tahap hidrolisis dan fermentasi.
Pada tahap hirolisis kulit buah nangka diolah menjadi bubur. Selanjutnya bubur kulit nangka ditambahkan enzim α-amilase yang divariasikan volume berturut-turut0,05; 0,10; 0,20; 0,30; 0,50 mL dalam 250 mL substrat (bubur kulit nangka). Hasil hidrolisis lalu difermentasi dengan metode ko-kultur ragi tape dan ragi roti. Perlakuan fermentasi dibedakan menjadi tiga yaitu dengan menggunakan starter ragi tape, starter ragi roti dan starter ko-kultur ragi tape dan ragi roti. Proses fermentasi menggunakan starter ragi tape dengankonsentrasi5%, 10%, 15% sedangkan fermentasi dengan penambahanstarter ragi roti dengan konsentrasi5%, 10%, 15% dan starter ko-kultur ragi tape dan ragi roti dengan konsentrasi 5%, 10%, 15% .
Hasil hidrolisis dianalisis untuk menentukan kadar gula reduksi pada setiap variabel penambahan enzim α-amilase. Berdasarkan hasil analisis ditentukan derajat hidrolisis pati untuk setiap variabel penambahan enzim. Derajat hidrolisis pati tertinggi diperoleh pada penambahan 0,2 mL enzim α-amilaseyaitu 65,19%. Hasil fermentasi dianalisis kandungan etanolnya dengan metode Gas Cromatography. Dari hasil analisis menggunakan starter ragi tape diperoleh etanol dengan kadarberkisar antara 0,1253%-0,3483% sedangkan penambahan starter ragi roti diperoleh etanol dengan kadar antara 0,4061%-0,5462% dan dengan menggunakan starter ko kultur ragi tape dan ragi roti diperoleh etanol dengan kadar antara 0,6261%-0,7861%. Maka proses fermentasi terbaik yang menghasilkan etanol dengan kadar tertinggi pada penambahan starter ragi roti 15% yaitu 3,06% yang menrupakan hasil produksi bioetanol setelah distilasi
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Jurusan Kimia > D3 Teknik Kimia |
Depositing User: | Unnamed user with username 197103102001121001 |
Date Deposited: | 10 May 2023 07:06 |
Last Modified: | 10 May 2023 07:06 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/1709 |