Efisiensipanas grate cooler merupakan suatu tahap untuk mengetahui seberapa besar kelayakan sistem yang digunakan untuk mendinginkan klinker. Proses perpindahan panas terjadi antara panas klinker ke udara pendingin. Udara lingkungan disuplai untuk pendinginanmenggunakan fan. Panas yang dilepas oleh klinker yaitu udara sekunder, dimanfaatkan pada proses kiln dan panas udara tersier yangdimanfaatkan pada proses kalsinasi, dan udara sisa dikembalikan ke lingkungan. Perhitungan ini bertujuan menghitung besarnya efisiensi panas grate coolerdi PT Semen Tonasa Unit V Pangkepdan menghitungheat lost. Perhitungan ini menggunakan konsep neraca massa dan panas melalui metode pengumpulan data operasional dan data sekunder yang diolah berdasarkan persamaan neraca massa dan panas. Hasil perhitungan menunjukkan efisiensi panas grate cooler pada proses pendinginan klinker di PT Semen Tonasa Unit V sebesar84,10 % dan heat lost sebesar 19,50 %. Hubungan heat lost terhadap efisiensi panas grate cooler adalah berbanding terbalik, semakin besar heat lost,semakin kecil efisiensi panas grate cooler. Besarnya heat lost diakibatkan oleh adanya perpindahan panas konduksi dan konveksi. Besarnya efisiensi panas grate cooler menunjukkan bahwa sistem tersebut masih layak digunakan sebagai unit pendingin klinker di PT Semen Tonasa.