Delmayanti, Delmayanti and Sri Handayani, Layuck (2015) Efisiensi Panas Kiln Pt Semen Tonasa Unit IV. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
EFISIENSI PANAS KILN.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di kawasan timur Indonesia yang terletak di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Proses pembuatan semen melibatkan beberapa unit operasi, salah satunya adalah unit operasi system kiln. Sistem kiln merupakan salah satu unit pada industri semen yang berfungsi sebagai tempat produksi klinker dan tempat terjadinya reaksi sesuai dengan kenaikan suhu. Konsumsi bahan bakar di kiln sangat besar dan menjadi salah satu penyumbang biaya produksi. Kinerja kiln salah satunya dapat dilihat dari panas yang dibutuhkannya. Semakin banyak panas yang dibutuhkan berarti semakin banyak biaya bahan bakar yang dipakai, sehingga meningkatkan biaya produksi.
Efisiensi panas pada kiln adalah perbandingan panas yang digunakan untuk reaksi dengan panas yang masuk pada sistem pembakaran di kiln termasuk panas yang hilang ke lingkungan. Panas yang dibutuhkan di sistem kiln dinyatakan dengan banyak panas yang dihasilkan oleh bahan bakar yang dipakai dibagi dengan total produksi klinker. Efisiensi dan kebutuhan panas dalam sistem kiln dan preheater perlu dilakukan penyusunan neraca massa dan neraca panas di sistem tersebut dengan menggunakan data pendukung yang diperoleh dari unit quality control (QC) dan central control room (CCR) PT Semen Tonasa Unit IV.
Berdasarkan hasil pengolahan data selama 9 hari, maka dapat diketahui nilai efisiensi panas rata-rata sistem kiln yaitu di Preheater sebesar 82,293 % dan di Kiln sebesar 77,873 % dengan jumlah rata-rata panas yang dibutuhkan 767,511 kkal/kg klinker. Pemakaian batubara, jumlah rawmeal dan besarnya jumlah klinker yang dihasilkan juga berpengaruh terhadap nilai efisiensi panas sistem kiln. Nilai efisiensi panas tertinggi di Preheater terjadi pada tanggal 5 Mei 2015 yaitu sebesar 88,266 % dan di Kiln terjadi pada tanggal 14 Mei 2015 yaitu sebesar 83,126 %, sedangkan nilai efisiensi panas terendah di Preheater terjadi pada tanggal 12 Mei 2015 yaitu sebesar 77,820 % dan di Kiln terjadi pada tanggal 5 Mei 2015 yaitu sebesar 71,77 %. Hal ini disebabkan jumlah rawmeal yang disuplai ke Suspension Preheater dan jumlah pemakaian batubara di Burner tidak konstan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Jurusan Kimia > D3 Teknik Kimia |
Depositing User: | Unnamed user with username 197103102001121001 |
Date Deposited: | 10 May 2023 03:39 |
Last Modified: | 10 May 2023 03:39 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/1659 |