PLTU PT Bosowa Energi Jeneponto termasuk salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk menanggulangi kekurangan listrik di Sulawesi Selatan. Pada pengoperasiannya, air laut yang diolah menjadi energi listrik akan menghasilkan air limbah yang kemudian dibuang kembali ke laut. Adapun sumber-sumber air limbah yang dihasilkan yaitu blowdown boiler dengan kapasitas debit limbah 192 m3/hari dan limpasan batu bara. Dalam rangka mengetahui kualitas limbah cair yang dihasilkan, maka limbah cair dikarakterisasi terlebih dahulu kemudian dilakukan proses pengolahan. Salah satu proses penting dalam pengolahan limbah cair adalah dengan penambahan bahan kimia berupa koagulan.
Optimasi konsentrasi koagulan dilakukan dengan metode jar test dilaboratorium PLTU PT Bosowa energi Jeneponto dengan variasi konsentrasi koagulan PAC : 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, dan 20 ppm, serta menganalisis parameter-parameter seperti Suspended Solid (TSS), Turbidity, pH, Conductivity, dan Logam PO4. Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengelompokan range data sesuai dengan range data TSS yang dihasilkan.
Pengunaan optimal koagulan PAC hasil jar test untuk sampel a-c sebesar 10 dan 12 ppm yang dapat menurunkan TSS sebesar 1-7 mg/l, turbidity sebesar 2.04-3.44 NTU, conductivity sebesar 1237-1634 μs/cm, fosfat sebesar 0-2.1 mg/l, dan optimal pengerjaan koagulan PAC pada pH sebesar 5.78-6.99. Penggunaan optimal koagulan PAC hasil jar test untuk sampel d-f sebesar 10-12 ppm yang dapat menurunkan TSS sebesar 1-4 mg/l, turbidity sebesar 1.18-3.1 NTU, conductivity sebesar 963-1608 μs/cm, fosfat sebesar 0.2-0.5 mg/l, dan optimal pengerjaan koagulan PAC pada pH sebesar 6.74-7.23. Penggunaan optimal koagulan PAC hasil jar test untuk sampel g-i sebesar 10-16 ppm yang dapat menurunkan TSS sebesar 1 mg/l, turbidity sebesar 1.96-6.3 NTU, conductivity sebesar 1029-1325 μs/cm, fosfat sebesar 0.4-2 mg/l, dan optimal pengerjaan koagulan PAC pada pH sebesar 7.02-7.18.