Tanaman tarum ini digunakan sebagai zat warna alam untuk bahan tekstil terutama industri batik.Pemanfaatan zat warna alam untuk tekstil menjadi salah satu alternatif untuk mengganti zat warna sintetik yang limbahnya dapat merusak lingkungan, oleh karena itu peneliti melakukan ekstraksi zat warna biru pada Daun Tarum.Adapun tujuan penelitian ini yaitu: menentukan suhu optimal ekstraksi terhadap konsentrasi zat warna biru, mengetahui peningkatan konsentrasi zat warna biru terhadap variasi penambahan konsentrasi asam asetat, menentukan pemodelan yang tepat untuk ekstraksi zat warna biru dari daun tarum, menentukan persen yield ekstraksi zat warna biru.
Pada penelitian ini digunakan alat ekstraksi dan seperangkat alat spektrofotometer uv-vis dan bahan yang digunakan adalah daun tarum. Variabel tetap yaitu kecepatan pengadukan konstan, volume pelarut (500 ml), waktu operasi (120 menit). Variabel berubah yaitu variasi konsentrasi penambahan asam asetat 0,25, 0,5, dan 0,75 N , suhu ekstraksi di variasikan 30, 40dan 500C.Penelitian ini dilakukan dengan membuat kurva standar, mengukur panjang gelombang sampel, melakukan analisis kadar pigmen warna yang terkandung dengan menggunakan Spektrofotometer uv-vis, dari persamaan pada kurva standar diperoleh persamaan matematika, menghitung konsentrasi sampel dengan menggunakan persamaan matematika yang telah diperoleh, menentukan model keseimbangan dengan menggunakan persamaan Henry, Freunlich dan Langmuir.
Hasil yang didapatkan adalah konsentrasi warna yang optimal pada berat 50 g dan pada suhu 400C dan pada penambahan asam asetat yaitu pada konsentrasi 0,75 N.Adapun keseimbangan yang sesuai untuk ekstraksi zat warna biru pada daun tarum ialah Langmuir dengan nilai kl = -0.11847 dan Xm =0,031057 dan persen yield ektraksi zat warna biru pada daun tarum sebesar 80, 92%.