Rumput laut merupakan salah satu jenis bahan yang memiliki kandungan selulosa yang tinggi. Dalam pemanfaatan rumput laut coklat sebagai bahan baku, masalah utamanya adalah bahan baku ini tidak dapat difermentasi langsung, tetapi harus dihidrolisis terlebih dahulu untuk mengubah pati menjadi gula reduksi. Hidrolisis merupakan proses yang dilakukan untuk membuat molekul polisakarida menjadi molekul gula lebih sederhana seperti glukosa dan galaktosa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variasi konsentrasi enzim dan waktu inkubasi pada saat hidrolisis substrat limbah alginat untuk memperoleh hasil optimum dengan menggunakan enzim selulase. Proses hidrolisis tepung limbah alginat untuk menghasilkan kadar gula yang terkandung di dalamnya, yang sebelumnya dilakukan pretreatment metode ultrasonikasi. Sebelum masuk ke proses hidrolisis, dilakukan analisa kadar air dan kadar selulosa terhadap tepung limbah alginat. Untuk hidrolisis, dilakukan penambahan 1 ml larutan buffer phosfat pH 7 dan enzim selulase dengan variasi konsentrasi (8 U/mg, 10 U/mg, 12 U/mg, 14 U/mg dan 16 U/mg) dalam substrat rumput laut coklat 7% dan variasi waktu inkubasi (84 jam, 96 jam dan 108 jam). Analisa kadar gula reduksi dilakukan dengan penambahan reagen DNS dan dianalisa menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 575 nm. Berdasarkan hasil analisa diperoleh kadar air sebesar 10,73% dan kadar selulosa sebesar 12,95%. Kadar gula reduksi tertinggi diperoleh pada waktu 96 jam dengan konsentrasi penambahan enzim 12 U/mg, kadar gula diperoleh sebesar 6,55 %.