Penerapan sistem E-tilang mulai diterapkan di Kota Makassar, seiring dengan pemberlakuan sistem E-tilang yang mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat selaku pengendara yang menjadi objek dari penerapan sistem E-tilang. Perilaku pengendara kususnya roda dua di kota Makassar lambat laun mulai mematuhi aturan – aturan lalu lintas yang di awasi oleh CCTV yang terletak dibeberapa titik jalan dikota Makassar, akan tetapi perilaku pengendara masih jauh dari kata ideal hal ini didasari dari penelitian yang dilakukan. Ada pun tujuan dari penelitian yang dilakukan saat ini yaitu mendapatkan faktor – faktor perilaku pengendara sepeda motor terhadap sistem E-Tilang, mendapatkan model perilaku sepeda motor dalam penerapan E-Tilang, dan mengetahui ketidaktaatan pengendara sepeda motor terhadap peraturan lalu lintas. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan metode pembagian kuesioner di lokasi penelitian. Data yang diperoleh diolah menggunakan aplikasi software IMB SPSS Versi 20 untuk menghasilkan persamaan regresi. Variabel yang terdapat di dalam kuesioner yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabek bebas adalah pengetahuan pengendara sebesar 0.014, pelengkapan jalan sebesar 0.000, kelengkapan kendaraan sebesar 0.345, kondisi pesikologis pengendara sebesar 0.916, cara memeperoleh SIM sebesar 0.000, dan latar belakang Pengendara sebesar 0.261. Faktor yang paling mempengaruhi perilaku pengendara terhadap adanya sistem e-tilang adalah pengetahuan pengendara, perlengkapan jalan, dan cara memperoleh SIM. Untuk meminimalisir ketidaktaatan perilaku pengendara maka dibutuhkan sosialisasi yang bagi para remaja,