RINGKASAN
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah kegiatan untuk memperoleh Barang dan Jasa Oleh Kementrian, Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, Institusi lainnya yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan. Dalam melakukan Evaluasi dokumen penawaran tentunya Pokja ULP menggunakan pedoman atau dalam hal ini menggunakan Buku Pedoman Pekerjaan Konstruksi untuk mempermudah/menuntun dalam pelaksanaan pelelangan/pemilihan langsung sesuai dengan yang tercantum dalam standar dokumen pengadaan. Namun terkadangMetode Pelaksanaan dalam pekerjaan Jasa Konstruksi adalah suatu aspek yang dipersyaratkan dalam dokumen penawaran yang sekaligus merupakan aspek yang sangat krusial dalam Evaluasi Dokumen Penawaran, bahwa aspek Metode Pelaksanaan dan Analisa Harga Satuan sering kali menjadi penghambat/penghalang bagi Penyedia Jasa dalam memenangkan sebuah Proses E-Tendering. Dalam hal Pengadaan barang dan jasa yang saat ini dilakukan secara elektronik, Muncul keingin tahuan penulis mengenai faktor yang menyebabkan suatu perusahaan tidak mampu memenangkan tender tersebut. Untuk itu penulis ingin menganalisa tingkat kesesuaian antara metode pelaksanaan dan analisa harga satuan yang dibuat kontraktor terhadap spesifikasi dokumen pengadaannya. Kemudian penulis mengambil 3 sampel perusahaan konstruksi untuk ditinjau kesesuaian antara metode pelaksanaan dan Analisa Harga Satuan yang dibuat kontraktor dengan Spesifikasi. Dari ketiga sampel yang diteliti diperoleh Tingkat kesesuaian antara metode pelaksanaan dengan spesifikasi yang tertinggi adalah PT. Putra jaya. Dan untuk tingkat kesesuaian analisa harga satuan dengan spesifikasi yang tertinggi adalah CV. Luthfie Putra Utama.
Kata kunci : Pengadaan Barang/Jasa, Analisa Harga Satuan, Metode Pelaksanaan, Persentase Kesesuaian, Dokumen Spesifikasi.