Pakan memiliki peran penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda
maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk susu, anak,
daging serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk
memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan
yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus dalam jumlah
yang cukup. Pakan yang sering diberikan pada ternak kerja antara lain berupa
rerumputan dan ampas tahu. Setiap bahan pakan atau pakan ternak, baik yang
sengaja kita berikan kepada ternak maupun yang diperolehnya sendiri,
mengandung unsur-unsur nutrisi yang konsentrasinya sangat bervariasi,
tergantung pada jenis, macam dan keadaan bahan pakan tersebut yang secara
kompak akan mempengaruhi tekstur dan strukturnya. Unsur nutrisi yang
terkandung di dalam bahan pakan secara umum terdiri atas air, mineral, protein,
lemak, karbohidrat dan vitamin. Setelah dikonsumsi oleh ternak, setiap unsur
nutrisi berperan sesuai dengan fungsinya terhadap tubuh ternak untuk
mempertahankan hidup dan berproduksi secara normal (Kartadisastra, H.R. 1997).
Melihat penjelasan di atas, maka kondisi geografis Indonesia yang daerah
tropis dengan ada dua musim yaitu musim kemarau dan hujan. Tentu hal ini
sangat mempengaruhi kondisi pakan yang tersedia untuk hewan ternak. Apalagi
dalam kondisi musim kemarau, selain kekurangan rerumputan yang biasanya
menjadi makanan utama. Tentu suplai air juga berkurang untuk hewan ternak.
Namun hal tersebut bukan menjadi halangan karna Indonesia dikaruniai
2
banyaknya hamparan sawah yang ketika panen, atau memasuki musim kemarau,
jerami padi hasil panen terkadang tidak dimanfaatkan sama sekali bahkan lebih
sering hanya dibakar. Padahal dengan berlimpahnya jerami padi, bisa
dimanfaatkan untuk pakan ternak jangka panjang. Hal yang bisa dilakukan adalah
dengan membuat alat pengepres jerami untuk memanfaatkan menjadi pakan dan
sebagai stok pakan ketika musim kemarau tiba.