Umur layanan Embung Beroangin akan berkurang dengan terisinya tampungan mati dengan sedimentasi. Penurunan kapasitas tampungan mati dipengaruhi oleh erosi pada DAS yang kemudian terdeposit menjadi sedimen pada area tampungan Embung Beroangin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besar laju sedimentasi dan memprediksi sisa umur layanan Embung Beroangin serta membuat rekomendasi pemeliharaan Embung Beroangin.

Dalam penelitian ini, dilakukan dua metode analisis laju sedimentasi yaitu menghitung sedimen delivery ratio (SDR) dari hasil laju erosi metode USLE dan menghitung laju sedimentasi dari hasil pengukuran bathimetry dengan menganalisa perubahan elevasi pada tampungan Embung Beroangin. Data yang diolah meliputi data sekunder seperti curah hujan, kelerengan, jenis tanah, tutupan lahan dan data primer seperti berat jenis sedimen, hasil pengukuran alat total station dan echosounding. Data diolah dengan komputerisasi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)

Hasil penelitian menunjukkan laju sedimentasi pada kolam Embung Beroangin dengan cepat menutupi intake atau pintu pengambilan air. Dari metode analisis USLE didapatkan laju sedimentasi sebesar 492.34 m3/thn dan hasil pengukuran langsung didapatkan laju sedimentasi sebesar 435.38 m3/thn. Volume tampungan mati awal Embung Beroangin sebesar 1307.49 m3 dan sisa volume tampungan mati saat ini sebesar 1.33 m3. Sisa umur layanan Embung Beroangin diprediksi sekitar 0.0031 tahun dan harus segera dilakukan pengerukan sedimen untuk memperpanjang umur layanan Embung Beroangin.

Kata kunci : Embung Beroangin, Sedimentasi, Umur Layanan