RINGKASAN
Usaha kue apang panas Sidrap ditinjau dari aspek akuntansinya tidak melakukan perhitungan harga pokok produksi sesuai standar yang berlaku. Hal ini terjadi karena ketidaktahuan pemilik dalam mengidentifikasi biaya dan menghitung harga pokok produksi yang benar. Pengelolaan kegiatan yang efektif dan efisien harus didukung oleh pemrosesan data dan metode perhitungan yang diterapkan. Adapun metode yang sesuai adalah perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode harga pokok proses sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui harga pokok produksi produk kue apang pada usaha kue apang panas Sidrap periode Desember 2019 untuk digunakan sebagai acuan menentukan harga jual. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif pada penghitungan harga pokok produksi berdasarkan metode proses. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, analisis dokumen dan observasi dengan mengumpulkan data biaya produksi pada bulan Desember 2019 serta data-data yang terkait dengan aset perusahaan.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan perbedaan perhitungan harga pokok produksi karena biaya overhead pabrik tidak teridentifikasi oleh pihak perusahaan sehingga tidak tercakup dalam perhitungan harga pokok produksi. Selisih harga pokok produksi memengaruhi biaya yang harus dikeluarkan dan tingkat keuntungan yang seharusnya diperoleh oleh pemilik. Harga pokok produksi berdasarkan metode harga pokok proses sebesar Rp20.704.167,00 sedangkan menurut perusahaan sebesar Rp12.900.000,00 dengan persentase keuntungan 30,99% atau setara dengan Rp9.295.833,00.