PKS pada umumnya mengolah bahan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm oil) dan inti sawit (Kernel). Proses pengolahan minyak kelapa sawit salah satunya proses pengepresan (Screw Press). Tujuan pengepresan adalah memisahkan minyak dengan mudah dari daging buahnya menggunakan screw press. Kendala yang dihadapi saat ini yakni kehilangan minyak yang terjadi pada proses pengempaan yang dilihat dari segi mekanismenya. Tingginya tingkat kehilangan minyak selama produksi mempengaruhi jumlah CPO yang akan dihasilkan. Jumlah kehilangan minyak pada pabrik kelapa sawit merupakan salah satu faktor penurunan persentase rendemen pada produksi CPO. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya kehilangan minyak yaitu salah satunya tekanan kerja screw press. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan dan analisa terhadap tekanan untuk mengetahui pengaruh tekanan terhadap kehilangan minyak dengan menggunakan tekanan sebagai variabel terubah. Tekanan yang kami gunakan yaitu 28, 30, 32, 34, dan 36 Bar. Metode yang digunakan dalam menganalisa jumlah minyak dalam ampas yaitu metode soxlet dengan menggunakan n – heksan sebagai pelarut non polar. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni pada tekanan 28 Bar kehilangan minyak sebesar 4,91% dari 100% jumlah minyak masuk presan dan selanjutnya berturut – turut 4,82%, 4,54%, 4,26%, dan 3,41%. Sedangkan jumlah crude oil yang dihasilkan yaitu 95,09%, 95,18%, 95,46%, 95,74%, dan 96,56%. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan berbanding lurus dengan persentase produk CPO dan berbanding terbalik dengan persentase kehilangan minyak di ampas.