Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) merupakan salah satu upaya terencana untuk meningkatkan pengolahan dan pembuangan limbah yang akrab lingkungan. IPLT adalah unsur/komponen sistem pengolahan air limbah rumah tangga yang dibangun di daerah perkotaan dan berfungsi mengolah lumpur tinja (faecal sludge) sehingga hasil olahannya tidak mencemari lingkungan, bahkan dapat digunakan kembali untuk keperluan pertanian. Permasalahan yang selalu muncul dari proses pengolahan limbah adalah tidak melakukan pengolahan sesuai dengan standar operasional prosedur. Berdasarkan hasil tinjauan dan data dari Dinas Pekerjaan Umum bagian unit pelaksana teknis dinas pengolahan air limbah (UPTD-PAL) , IPLT yang terbangun di kelurahan Nipa-Nipa kondisinya masih kurang efektif. Hasil identifikasi pada IPLT tersebut ditemukan ada beberaapa faktor yang mempengaruhi kinerjna IPLT yaitu aspek SDM , aspek fisik bangunan serta aspek Operasi dan Pemeliharaan. Berdasarkan hasil pengujian hubungan antara aspek SDM, aspek fisik bangunan serta aspek Operasi dan Pemeliharaan terhadap indeks kinerja IPLT, ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dari faktor tersebut. Dari persamaan regresi melalui program SPSS dihasilkan nilai koefisien determinasi Adjusted R2 sebesar 0,762 atau 76,2%. Hal Ini mengidentifikasi bahwa besarnya pengetahuan variabel pelayanan, SDM, operasi dan pemeliharaan, lingkungan, fisik bangunan sebesar 76,2% terhadap variabel indeks kinerja IPLT, kemudian hasil output excel, hubungan faktor yang mempengaruhi kinerja IPLT diperoleh persamaan y=1,1264x + 0,3492 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,873, yang mengindikasikan hubungan faktor-faktor tersebut sangat kuat pengaruhnya.

Kata kunci : kapasitas IPLT, indeks kinerja, software SPSS versi 25, IPLT Nipa-Nipa.