Grate cooler sebagai salah satu bagian dari alat produksi semen mempunyai peranan penting dalam pendinginan klinker. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis dan evaluasi seberapa banyak kebutuhan udara pendingin dan besarnya perpindahan panas yang terjadi di dalam grate cooler sebagai upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemakaian udara pendingin pada proses pendinginan. Kerja praktek ini bertujuan menghitung besaran efisiensi kebutuhan udara pendingin pada pendinginan dalam grate cooler dan menganalisis kualitas klinker yang dihasilkan berdasarkan standar internal perusahaan.
Penentuan efisiensi kebutuhan udara pendingin yang digunakan di dalam grate cooler dapat diketahui dengan melakukan pengukuran langsung pada alat dan pengambilan data operasional alat. Data operasional tersebut diolah dalam dua tahap yaitu perhitungan dengan neraca massa dan perhitungan neraca panas. Nilai besaran efisiensi grate cooler tersebut merupakan indikator operasi dari grate cooler dalam mendinginkan klinker. Klinker yang keluar dari grate cooler, dianalisis di laboratorium untuk menentukan tinggi atau rendahnya kualitas dari klinker tersebut.
Hasil kerja praktek ini menunjukkan bahwa besaran efisiensi thermal sistem grate cooler sebesar 78,82% dengan kebutuhan udara pendingin yang efisien sebesar 609.155,1350 kg/jam, sehingga masih dalam standar kelayakan operasi. Kualitas klinker yang dihasilkan dalam proses pendinginan masih memenuhi standar internal perusahaan yaitu Trikalsium silikat (C3S) sebesar 58% dan kapur bebas (FCaO) sebesar 1,5% dengan nilai C3S sebesar 60,02% dan FCaO sebesar 1,4%.