Bekatul padi mengandung minyak yang telah terbukti mengandung komponen fitokimia dan bioaktif yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Senyawa fitokimia pada bekatul menjadi topik penelitian penting karena terbukti dapat memberikan fungsi-fungsi fisiologis dalam pencegahan penyakit degeneratif.
Melihat potensi besar pada minyak bekatul padi tersebut, maka penelitian ini diarahkan untuk mengkaji proses ekstraksi bekatul padi guna mendukung kebutuhan industri. Salah satu metode ekstraksi yang menjadi pemikiran utama adalah ekstraksi dengan pelarut metode refluks. Penelitian dilaksanakan dengan variabel lama ekatraksi (jam), suhu (oC), dan jumlah etanol (mL) yang masing-masing terdapat 4 (empat) perlakuan, yaitu lama ekstraksi (1 jam, 1,5 jam, 2 jam dan 2,5 jam), suhu (40oC, 45oC, 50oC dan 55oC), dan jumlah etanol (300 mL, 350 mL,400 mL, dan 450 mL) sehingga terdapat 12 kali perlakuan. Setiap perlakuan menggunakan 100 g bekatul padi, dan indikator pemilihan perlakuan terbaik adalah yield minyak yang terbanyak. Minyak bekatul padi hasil perlakuan terbaik selanjutnya dianalisis kadar air, uji warna serta komposisi asam lemak.
Hasilnya menunjukkan bahwa pada ekstraksi minyak bekatul padi metode refluks waktu terbaik terbaik yaitu 1,5 jam, suhu terbaik yaitu 55oC dan jumlah etanol 450 mL untuk memperoleh yield minyak yang tertinggi dengan 100 g sampel dengan konsentrasi 96%. Pada penelitian ini didapat yield tertinggi pada suhu 55oC , waktu 1,5 jam dan jumlah etanol 450 mL dengan hasil hitungan 21,4387%. Berdasarkan komposisi asam lemak, asam lemak yang terkandung adalah palmitat, oleat, stearat dan ftalat.