Benzene adalah salah satu senyawa organik yang sangat dikenal dan sangat penting di bidang industri. Di Indonesia, produk benzene dihasilkan dari PT. Chandra Asri, PT. Pertamina RU IV, PT. Humpuss Aromatik dan PT TPPI. Pada kenyataannya, keempat pabrik tersebut belum dapat mencukupi kebutuhan benzene di Indonesia. Benzene biasa digunakan dalam industri polimer, industri solvent, industri cat bahkan industri detergent membutuhkan benzene baik sebagai bahan baku, bahan penunjang atau bahan intermediet. Pabrik benzene ini dirancang untuk kapasitas 37.000 ton/tahun yang dioperasikan secara kontinyu selama 300 hari dalam setahun.
Benzene dibuat dengan cara dehidrogenasi methylcyclopentane dalam reaktor Fixed Bed Multitube .Reaksi berlangsung secara isothermal pada suhu 499 oC dan tekanan 6.8 atmosfer. Reaksi endotermis sehingga diperlukan penyerapan panas dari superheated steam. Bahan baku methylcyclopentane sebagai umpan masuk ke dalam mixer bersama recycle kemudian campuran akan diuapkan di dalam vaporizer dan masuk separator untuk dipisahkan cair dan gasnya, lalu dipanaskan di furnace sebelum masuk reaktor. Panas hasil reaksi dimanfaatkan untuk membuat steam. Hasil reaksi lalu dipisahkan dengan menggunakan Menara Distilasi untuk menghasilkan produk dengan kemurnian hasil sebesar 98 %.
Pabrik ini merupakan pabrik dengan resiko rendah, ditinjau dari kondisi operasi yang rendah, bahan baku dan produk yang tidak bersifat korosif dan tidak mudah meledak. Pabrik rencananya didirikan di Kawasan Pergudangan Parangloe, Kelurahan Parangloe, kecamatan Tamalanrea, Bira Makassar Sulawesi Selatan dengan luas area 3000 m3 dan jumlah tenaga kerja sebanyak 119 orang. Utilitas yang diperlukan berupa air sebanyak 775.989.360 kg/tahun, listrik 366,94 kW, kebutuhan steam sebanyak 353.815.056 kg/tahun, bahan bakar sebanyak 2.051.208 L/tahun. Untuk pendirian dan pengoperasian pabrik ini diperlukan modal tetap sebesar Rp 95.442.049.496,44 , modal kerja sebesar Rp 138.189.338.770,51 , biaya produksi sebesar Rp 406.501.693.456,54 , pengeluaran umum sebesar Rp 131.898.029.129,35 , keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 34.929.867.465,31 , keuntungan setelah pajak Rp 10.478.960.239,59 , ROI sebelum pajak 36,59 %, ROI setelah pajak 10,97 %, POT sebelum pajak 2,14 tahun, POT sesudah pajak 4,76 tahun, BEP sebesar 62,53 % kapasitas, SDP sebesar 49,22 % kapasitas, dan DCF sebesar 22,24 %. Berdasarkan evaluasi ekonomi tersebut, maka pabrik benzene dari methylcyclopentane dengan kapasitas 37.000 ton/tahun ini menarik untuk dikaji lebih lanjut.