PT. Vale Indonesia tbk adalah salah satu produsen utama nikel di dunia. Nikel adalah logam serba guna yang digunakan dalam berbagai macam alat dan merupakan bahan baku utama bagi banyak industri. PT. Vale Indonesia tbk menghasilkan nikel matte, yaitu produk setengah jadi, dari bijih laterit. Proses yang digunakan dalam pengolahan bijih nikel adalah proses pyrometallurgy, yaitu metode pengolahan logam menggunakan suhu tinggi. Pengolahan bijih nikel dimaksudkan untuk mendapatkan matte dengan kadar Ni antara 75 - 78%, Fe < 0.7%, S antara 18.5-22% dan Co sebesar 1%. Salah satu proses pengolahan bijih nikel yaitu pengeringan untuk menghasilkan bijih nikel dengan kadar air dari 30-35% menjadi 18-20%. Keberhasilan proses pengeringan dipengaruhi oleh kinerja rotary dryer. Kinerja rotary dryer tidak dapat diamati secara langsung tapi dengan dilakukan perhitungan efisiensi panas rotary dryer.
Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung nilai efisiensi panas rotary dryer di PT. Vale Indonesia Tbk dengan menggunakan konsep neraca massa dan neraca panas. Metode pengambilan data diperoleh secara langsung dari distributed control system berupa data laju alir, temperatur, dan tekanan yang selanjutnya dilakukan perhitungan efisiensi pada rotary dryer.
Hasil perhitungan yang diperoleh dari data pengamatan selama 20 hari yaitu nilai efisiensi tertinggi terjadi pada hari ke-25 yaitu 96,8% dengan nilai panas yang hilang sebesar 3,2%, sedangkan efisiensi terendah pada hari ke-5 yaitu 89,1% dengan nilai panas yang hilang sebesar 10,9%. Kesimpulan yang diperoleh bahwa efisiensi panas rotary dryer pada dryer 1 sudah diatas standard minimum efisiensi termal rotary dryer yaitu sebesar 70%. Hal ini mengindikasikan bahwa proses pengeringan yang berlangsung sudah efisien.