Ampas tebu merupakan salah satu limbah yang memiliki kandungan hemiselulosa 25% dan selulosa 50% yang mampu digunakan sebagai arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan ampas tebu sebagai arang aktif untuk menurunkan kadar logam Cr, Cu dan Pb dalam air limbah dan mempelajari kemampuan arang aktif untuk menyerap logam Cr, Cu, dan Pb dengan variasi berat dan variasi waktu kontak. Percobaan dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan air limbah buatan dan pencelupan benang sutra dengan metode batch. Arang ampas tebu dikarbonisasi pada suhu 300oC (2,5 jam) dan diayak bertingkat dengan ayakan 120 mesh. Ampas tebu di aktivasi dengan menggunakan HCl 5M Sehingga dihasilkan arang aktif. Proses adsorpsi diamati dengan variasi massa arang aktif (0,5; 1; 1,5; 2 gram) dan variasi waktu kontak (1, 3, dan 5 jam) dengan volume sampel 50 mL. Parameter yang dianalisis yaitu logam berat Krom (Cr), Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) dengan metode Atomic Adsorption Spectrofotometry (AAS). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada variasi berat arang aktif kemampuan penjerapan logam Cr dan Pb terbaik pada berat arang aktif 2 gram dengan waktu kontak 1 jam dimana konsentrasi awal Cr 20 mg/L; Pb 5 mg/L dan didapatkan konsentrasi akhir Cr 2,953 mg/L; Pb 0,445 mg/L dengan persen penuruan kadar logam Cr 85%; Pb 91% dan untuk kemampuan adsorpsi arang aktif logam Cr dan Cu pada variasi waktu kontak kemampuan penjerapan terbaik logam Cu yaitu pada waktu 1 jam dengan berat arang aktif 2 gram dimana konsentrasi awal Cu 20 mg/L dan didapatkan konsentrasi akhir Cu 0,9862 mg/L dengan persen penurunan kadar logam Cu sebesar 95%, sedangkan untuk Logam Cr waktu kontak terbaik pada waktu 5 jam dengan berat arang aktif 2 gram dimana konsentrasi awal Cr 20 mg/L dan didapatkan konsentrasi akhir Cr 5,1929 mg/L dengan persen penurunan kadar logam Cr sebesar 74,03%.