Proses pengeringan dan penggilingan pada alat finish mill semen adalah sebuah proses pencampuran dengan pengadukan clinker dan zat aditif berupa gabungan gypsum, trass dan limestone. Zat aditif yang digunakan dapat ditambahkan dalam jumlah tertentu untuk memenuhi kualitas dan spesifikasi semen yang dipersyaratkan. Material semen yang akan diproses di finish mill mengandung kadar air yang cukup tinggi yakni 20-30% dan batas maksimal kandungan air pada semen yaitu 1%. Kadar air semen dipertahankan dibawah dari 1% agar mendapatkan produk semen yang halus. Proses pengeringan material semen menggunakan gas panas dari cooler sehingga perlu dilakukan pengukuran efisiensi kebutuhan panas pada alat finish mill.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air input dan output semen pada finish mill setelah menggunakan gas panas dari cooler serta efisiensi panas di finish mill PT Semen Tonasa Unit V dengan konsep neraca massa dan neraca panas. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data-data operasional pabrik dan data-data lainnya yang dibutuhkan pada objek yang diteliti yakni, finish mill. Metode lain yaitu pengamatan langsung yaitu dengan observasi, wawancara dan pengamatan pustaka. Data-data yang telah dikumpulkan diolah berdasarkan persamaan-persamaan yang sesuai dengan pengamatan pustaka.
Hasil penelitian didapatkan bahwa efisiensi panas finish mill berkisar antara 44,3-59% dimana efisiensi panas maksimum di finish mill terjadi pada 6 Maret 2020 sebesar 59,94% dan efisiensi panas minimum di finish mill terjadi pada 10 Maret 2020 sebesar 44,3%.