Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi anaerob bahan organik. Bahan organik yang berpotensi untuk dijadikan bahan baku pembuatan biogas yaitu eceng gondok, ampas tahu, dan limbah sayuran karena setiap bahan baku tersebut memiliki beberapa komposisi organik yang didapat membentuk biogas. Sehingga pembuatan biogas dapat dikembangkan sebagai salah satu cara untuk mengurangi limbah di lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimal masing-masing bahan baku eceng gondok, ampas tahu, dan limbah sayuran dengan starter kotoran sapi yang tetap 20% untuk menghasilkan akumulasi volume biogas yang tertinggi. Kemudian tahap selanjutnya menentukan konsentrasi optimal starter kotoran sapi untuk menghasilkan akumulasi volume biogas tertinggi dengan menggunakan konsentrasi bahan baku yang tetap. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode fermentasi dimana volume biogas yang dihasilkkan diukur menggunakan syringe setiap 24 jam.
Hasil penelitian menunjukkan pembuatan biogas pada variasi konsentrasi bahan baku dengan konsentrasi starter tetap 20% didapatkan akumulasi volume biogas eceng gondok tertinggi dengan konsentrasi 10% yaitu 521ml. Akumulasi volume biogas ampas tahu tertinggi dengan konsentrasi 20% dan 25% memberikan hasil yang relatif sama yaitu 72,5 dan 73 ml. Sedangkan akumulasi volume biogas limbah sayuran tertinggi 20% sebesar 144 ml. Kemudian pembuatan biogas pada variasi starter didapatkan akumulasi volume biogas eceng gondok tertinggi 15 % sebesar 415 ml. Akumulasi volume biogas ampas tahu tertinggi dengan starter 15% sebesar 204,5 ml. Sedangkan akumulasi volume biogas limbah sayuran tertinggi dengan starter 15% secara berturut sebesar 106,5 ml.