Setiap proses permesinan akan menghasilkan sampah produksi yang
tentunya tidak dapat digunakan kembali dalam proses produksi kecuali sampah
tersebut di daur ulang lagi. Sampah tersebut dapat berupa geram atau serbuk yang
apabila betumpuk dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang bisa menghambat
proses produksi. Sampah produksi juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan
pada pekerja di bengkel atau area proses permesinan.
Volume geram yang besar akan memenuhi area kerja yang dapat
menyebabkan mengganggu ruang gerak pekerja yang ada di sekitar bengkel
tersebut. Sehingga diperlukan mekanisme untuk mengurangi volume geram
tersebut.
Sampah dapat di daur ulang untuk menghasilkan bahan baru yang
kemudian dapat digunakan kembali pada peroses produksi yang lain. Namun,
bentuk yang tidak beraturan dari geram tersebut akan menyulitkan proses
pemindahan material dari tempat penumpkaan geram ke tempat peleburan atau
daur ulang.
Proses peleburan logam akan lebih mudah apabila logam berbentuk padat.
Sehingga geram yang akan dilebur harus melalui proses pemadatan dari geram
yang bentuknya tidak beraturan menjadi bentuk tertentu yang lebih padat dan
memiliki volume yang lebih kecil.