Salah satu perkembangan ilmu dan teknologi rekayasa material adalah nanoteknologi hijau (green nanotechnologies) untuk meningkatkan kepekaan terhadap green chemistry dan proses biologi yang ramah lingkungan serta tidak beracun dengan menerapkan prinsip biosintesis. Proses biosintesis yaitu memanfaatkan senyawa tertentu dari tumbuhan dan mikroorganisme sebagai agen pereduksi (bioreduktor) yang memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah ramah lingkungan, hemat biaya, dan tidak beracun.
Pada penelitian ini produk teknologi rekayasa material yang dihasilkan adalah nanopartikel titanium dioksida (TiO2) menggunkan metode sonikasi. Penelitian ini bertujuan mensintesis nanopartikel TiO2 dengan memanfaatkan ekstrak daun ketapang sebagai bioreduktor dan Titanium (IV ) isopropoksida (TTIP) sebagai precursor.
Variasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah variasi suhu kalsinasi yakni 500°C, dan 600°C selama 2, 4, dan 6 jam. Produk TiO2 yang telah dihasilkan, dianalisis karakteristiknya menggunakan spekrofotometer UV-Vis Diffuse Reflectance Spectroscopy (DRS), X-ray Diffraction (XRD) dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Nanopartikel TiO2 tersebut diaplikasikan sebagai adsorben untuk mengurangi kandungan logam Pb pada limbah cair. Berdasarkan hasil penelitian daya serap yang dihasilkan berkerja secara maksimal dengan daya adropsi berkisar antara 98,47-99,80%.