Destilat Asam Lemak Minyak Sawit (DALMS) merupakan produk samping pada industri minyak goreng. Penggunaan DALMS sebagai bahan baku dalam pembuatan biodiesel sangat memungkinkan karena memiliki kandungan asam lemak yang tinggi. Asam Lemak yang terkandung pada destilat asam lemak minyak sawit mencapai lebih dari 90% dari berat totalnya yang terdiri atas lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh dengan komposisi terbesar adalah asam palmitat 49% asam oleat 36.3% dan asam linoleat 8.3%.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan rasio berat yang terbaik antara TiO2 dan biosilika (SiO2) pada sintesis katalis padat. Kegiatan penelitian ini diawali dengan sintesis katalis, kemudian dilanjutkan dengan proses reaksi esterifikasi DALMS menggunakan etanol, karakterisasi katalis, dan analisis biodiesel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sintesis katalis SO42-/ TiO2- SiO2 dengan biodiesel sebesar 5:1 yang terbaik, dan karakterisasi katalis mengunakan instrument FTIR menunjukan semua puncak yang penting seperti titanium pada silika 474,50; silika pada 977,94; sulfat pada 1421,58 dan pada XRD titanium dan silika muncul pada 2θ sekitar 200¬-300 tepatnya 250¬ dan pada 480¬. Waktu terbaik dan optimum terhadap konversi reaksi esterifikasi terlihat pada 195 menit dengan ALB sebesar 5,98 mgrek KOH/gram dan konversi sebesar 97,905%. Biodiesel yang dihasilkan telah memenuhi standar ASTM D 6751 pada parameter densitas 848,11 kg/m3, viskositas 3,33 mm2/s, bilangan iod 17,35m/yod dan tidak memenuhi standar pada bilangan penyabunan 513,86 mg/gram minyak.