Penggunaan pupuk sangat penting untuk meningkatkan produksi pangan yang ada di Kabupaten Bone akan tetapi kendala yang dihadapi adalah harga pupuk yang mahal disebabkan sebagian besar bahannya masih diimport dan persediaannya terbatas. oleh karena itu, perlu dicari pupuk alternatif yang bahan bakunya tersedia secara lokal. Salah satu diantaranya dengan membuat pupuk organik dengan memanfaatkan limbah blotong dari pabrik gula serta kotoran ternak. Penelitian ini bertujuan menentukan komposisi yang bagus antara blotong dengan kotoran sapi pada proses pembuatan pupuk organik dan menentukan waktu yang dihasilkan pada proses Fermentasi untuk menghasilkan pupuk organik yang matang serta mencari kadar nitrogen dan fosfornya.
Dalam penelitian ini selain menggunakan blotong sebagai bahan baku utama juga mengunakan mikroorganisme komersial yang dikenal dengan nama EM4 yang diketahui mampu mempercepat proses pengomposan dan membantu meningkatkan unsur hara (N dan P) dalam pupuk itu sendiri. Dalam pembuatan pupuk organik ini dilakukan perbandingan campuran komposisi antara blotong dan kotoran sapi .
Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi 5:5 yang paling efektif digunakan. Karena pada proses ini diperoleh kadar hara (1,77% N dan 0,49% P) yang lebih besar dibandingkan dengan komposisi lainnya. Dibutuhkan 4 pekan untuk mencapai kematangan.